Selasa, 31 Mei 2022, 11:14:02 WIB, 533 View Administrator, Kategori : Kolom

(cyberblitar), (31/05/2022) Grebeg Pancasila yang dilaksanakan setiap tahun oleh Pemerintah Kota Blitar mulai tanggal 31 Mei hingga 01 Juni merupakan kegiatan kebudayaan yang penuh dengan makna dan filosofi sehingga makna dan filosofi itulah yang harus terus disampaikan kepada seluruh warga masyarakat Kota Blitar khususnya dan rakyat Indonesia pada umumnya, sehingga pesan - pesan tentang Hari Lahir Pancasila akan memberikan pembelajaran dan pemahaman tentang makna Pancasila itu sendiri sebagai sebuah Ideologi, Lambang Negara dan Dasar Negera Indonesia.

Nilai-nilai Pancasila mencerminkan kebudayaan, kepribadian bangsa, sistem keyakinan hidup mengenai yang benar, yang baik, yang indah dan religius. Asal mula materiil Pancasila adalah adat, tradisi, dan kebudayaan Indonesia. Sila-sila Pancasila sebagai dasar negara bukanlah hal-hal yang timbul baru pada pembentukan negara Indonesia, tetapi telah dimiliki oleh rakyat, bangsa Indonesia, yang nyata ada dan hidup dalam jiwa masyarakat, rakyat, dan bangsa Indonesia
(Notonagoro dalam Sutrisno, 2006:73).

Grebeg Pancasila yaitu sebuah kegiatan ritual budaya untuk memperingati hari lahirnya Pancasila yang didesain sebagai peristiwa budaya. Grebeg Pancasila pada mulanya hadir karena rasa kecewa dan kegelisahan dari para seniman dan budayawan Kota Blitar karena tanggal 1 Juni tidak lagi dperingati sebagai hari lahirnya Pancasila namun perjuangan dan dedikasi seniman dan budayawan Kota Blitar sangat luar biasa sehingga, Hari Lahir Pancasila ditetapkan sebagai hari libur nasional berdasarkan Keputusan Presiden Joko Widodo Nomor 21 Tahun 2016 tentang hari lahir Pancasila.

Sebagai perwujudan perayaan hari lahirnya Pancasila, Pemerintah kota Blitar bersama masyarakat melaksanakan Grebeg Pancasila. Grebeg Pancasila pertama kali diselenggarakan di Istana Gebang. Konsep awal ritus Grebeg Pancasila terdiri atas tiga ritus, yaitu Upacara Budaya, Kirab Gunungan Lima, dan Kenduri Pancasila. Namun pada tahun 2004 terdapat upaya pembakuan pelaksanaan Grebeg Pancasila yang menetapkan Grebeg Pancasila terdapat lima ritus, yaitu Bedhol Pusaka, Malam Tirakatan, Upacara Budaya, Kirab Gunungan Lima, dan Kenduri Pancasila. Penetapan pembakuan lima ritus dalam Grebeg Pancasila tersebut melambangkan lima sila dalam Pancasila.

Nilai-nilai Pancasila yang terdapat dalam ritus Bedhol Pusaka adalah nilai kemanusiaan, nilai persatuan, dan nilai kerakyatan. Dalam ritus Malam Tirakatan terdapat nilai ketuhanan/religius, nilai kemanusiaan, dan nilai kerakyatan. Pada ritus Upacara Budaya terdapat nilai persatuan dan nilai kerakyatan. Ritus Kirab Gunungan Lima terdapat nilai persatuan, nilai kerakyatan, dan nilai keadilan. Sedangkan, ritus Kenduri Pancasila terdapat nilai ketuhanan/religius, nilai kemanusiaan, nilai kerakyatan dan nilai keadilan. Dengan analisis teori pattern of culture Ruth. F. Benedict, jika dilihat dengan hasil wawancara dan observasi lapangan menunjukkan bahwa Grebeg Pancasila dapat dijadikan sebagai pattern of dan pattern for, karena dalam proses pelaksanaan Grebeg Pancasila mengandung nilai-nilai Pancasila berdasarkan sila-sila dalam Pancasila. Pancasila sebagai pattern of yaitu : sebagai pedoman yang dijalani. Artinya Pancasila mengatur atau mengontrol serta menjadi pedoman perilaku masyarakat Indonesia, setiap perilaku masyarakat harus didasarkan pada nilai Pancasila. Sedangkan Pancasila sebagai pattern for menjadi alat untuk menilai perilaku masyarakat Indonesia apakah sesuai dengan nilai-nilai Pancasila atau tidak.

Maka Grebeg Pancasila bukan sekedar Upacara Budaya, ada makna dan nilai - nilai yang terkandung di dalamnya, kesakralan dalam setiap ritus harus tetap terjaga dan dapat dilaksanakan dengan konsep - konsep budaya kearifan lokal sebagai sebuah semangat bangsa dalam memahami, mengerti dan memaknai KELAHIRAN PANCASILA.

Daftar Pustaka :

  1. Bagus Putu Parto, 2015, Grebeg Pancasila Perayaan Kelahiran Pancaila, Seri Pengenalan Kebudayaan, Direktorat Kepercayaan Tuhan Yang Maha Esa, Dirjen Kebudayaan, Kemendikbud;
  2. Benedict, Ruth. 1960. Pola-Pola Kebudayaan terjemahan Samantri Mertodipuro. Jakarta: Pustaka Rakyat.
  3. Kaelan. 2002. Filsafat Pancasila Pandangan Hidup Bangsa Indonesia. Yogyakarta: Paradigma;
  4. Syam, Nur. 2009. Tantangan Multikulturalisme Indonesia : dari Radikalisme Menuju Kebangsaan. Yogyakarta: Kanisius.
  5. Sutrisno, Slamet. 2006. Filsafat dan Ideologi Pancasila. Yogyakarta: Penerbit Andi.
  6. Ubaedillah, A. 2015. Pendidikan Pancasila (Civic Education), Pancasila, Demokrasi, Dan Pencegahan Korupsi. Jakarta: Kencana.
  7. Ubaedillah, A. dan Rozak, Abdul. 2013. Pancasila, Demokrasi, HAM, dan Masyarakat Madani. Jakarta: Prenadamedia Group;
  8. Dewi Putriana, Warsana, 2019, Grebeg Pancasila Sebagai Sarana Penanaman Nilai - nilai Pancasila, Kajian Moral dan Kewarganegaraan Vol 7, FISH UNESA





Tuliskan Komentar