(cyberblitar) Candi Gedog, yang terakhir tahun 2023 dilakukan ekskavasi dari Balai Pelestarian Kebudayaan Wilayah XI Jawa Timur bekerjasama dengan Pemerintah Kota Blitar, dihasilkan beberapa temuan dan temuan tersebut adalah hal yang luar biasa, karena ketika disandingkan dengan catatan - catatan masa lalu ada beberapa yang mirip, sehingga tentu akan banyak potensi untuk terus berkembang. selama ini banyak orang mengetahui bahwa Candi Gedog tertulis pada Buku The Hostory Of Java tulisan Rafles pada halaman 40, ternyata ada buku lain yang juga menuliskan tentang Candi Gedog.
"Hasil terkuat adalah kebudayaan awal disini sangat berbeda dengan kebanyakan budaya primitive saat ini. Tempat yang sekarang tertutup dengan hutan yang tidak tersentuh, seperti di Chunkup Sentul, penampakan pertama yang mengindikasikan sebuah perkembangan yang tidak terganggu oleh tumbuhan disana, yang menakjubkan ini. Candi Gedog, sebuah bangunan bernilai tinggi, yang ditemukan oleh Mr. Horsfield dalam salah satu penelusurannya tentang tanaman (ed) di dekat desa Gedog, tidak jauh dari Blitar, candi ini terbuat dari batu bata, dan ornamennya terbuat dari batu; Konstruksi dan pahatan dibangun (ed) dengan keterampilan yang mengejutkan: dari dekat terlihat sisa-sisa dinding dan puing-puing yang jumlah dan ukurannya mengindikasikan adanya sebuah ibukota kuno di reruntuhan itu, dari sebuah Buku Charles Athanase Walckenaer. Didalam bukunya yang berbahasa Perancis berjudul “Le Monde Maritime, Ou Tableau Géographique Et Historique De l'Archipel d'Orient De La Polynésie Et De l'Australie terbitan Nepveu tahun 1819, tepatnya pada halaman 209-210.
Kemudian tulisan Abraham Jacob van der Aa; dengan bukunya Nederlands Oost-Indië, of Beschrijving der nederlandsche bezittingen in Oost-Indië yang diterbitkan oleh J.F. Schleijer, tahun 1857, pada halaman 248, menyampaikan "Tjandi Gedog. Tjandi Gedog terbuat dari bangunan bata bata merah dengan cara biasa, tetapi lebih sempurna, sementara bagian yang banyak menarik adalah ornamen batu. Banyak dinding samping masih sepenuhnya berbentuk, tetapi pintu masuk atau tangga sebagian hilang. Gedog terletak di dekat Blitar, yang sebelumnya adalah situs utama, tapi sekarang tereduksi menjadi sebuah desa biasa yang sederhana. Di sini juga ada barang-barang antik penting yang ditemukan, antara lain tempat sebuah jejak pusat kekuasaan yang mulai sepi, dengan tembok-temboknya dan banyak tiang batu. (Sumber : Buku Candi Gedog, Sejarah Yang Dilupakan, Legenda Yang Di Khultuskan)
Catatan - catatan tersebut diatas, jika kemudian di sandingkan dengan hasil Ekskavasi hingga tahun 2023 lalu sesuai dengan apa yang sampaikan oleh Tim Arkeolog BPK XI Jawa Timur, bahwa ternyata ada "pagar luar" yang ditemukan disisi utara dari "pagar dalam" yang dindikasikan sebagai area sakral, yang diasumsikan area pagar luar merupakan area untuk persiapan melakukan ritual, kemudian pada posisi tengah ada temuan yang sementara ini diasumsikan sebagai Balai Agung merupakan persiapan umat untuk melakukan ritual, (indikasinya ada pecahan genteng runtuhan balai, batu bata, sisa lantai, ada fragmen pada bata, ada struktur yang merupakan pembatas tepian, struktur segi empat dengan ukuran yang dan jarak yang simetris diasumsikan sebagai landasan pilar.
Dan ada bangunan yang diduga sebagai patirtan di bawah, namun demikian masih memerlukan upaya yang panjang agar benar - benar bisa di buka dengan lebih luas lagi, maka akan ada potensi Candi Gedog yang masih perlu untuk dilakukan ekskavasi lagi, dan tentunya akan menjadi bagian dari catatan - catatan sejarah masa lalu yang luar biasa. seperti yang tersampaikan oleh Arkeolog Nugroho Harjo Lukito pada link berikut Klik Disini