(cyberblitar) Sabtu (12/10/2019) Tim Arkeolog Balai Pelestarian Cagar Budaya Jawa Timur yang terdiri dari 4 orang Arkelog yang dipimpin oleh Bapak Nugroho Harjo Lukito, S. S melaksanakan ekskavasi Candi Gedog mulai 7/10/2019 hingga 11/10/2019 selama 5 hari proses ekskavasi tersebut telah ditemukan 3 sudut pagar candi, sertipahan gerabah diperkirakan gerabah jaman Majapahit, relief dan artefak.
Temuan - temuan tersebut akan dibawa ke Trowulan untuk penelitian lebih lanjut untuk mendapatkan kepastian angka tahun dari keberadaan Candi Gedog ini sendiri, Dengan temuan itu penggalian ke bagian bawah bangunan guna memastikan pondasi, langsung dilakukan. Menurut Nugroho, pagar berfungsi sebagai penanda sekaligus pembatas area sakral atau bagian utama daripada candi.
Hanya saja wilayah utama yang letaknya diperkirakan dalam pagar (bujur sangkar) di sekitar pohon beringin hingga kini belum ditemukan. Bangunan utama candi memiliki beberapa bentuk, diantaranya model tertutup, model altar yang tinggi atau sebuah petirtan atau pemandian. "Bangunan utama ada di dalam pagar keliling. Mungkin di barat beringin. Perlu ekskavasi lanjutan untuk mengetahui itu," tutur Nugroho.
Jika meruntut dari Buku History of Java Halaman 382 bahwa Candi Gedog yang ditemukan berupa rerentuhan akan tetapi kemegahan Candi ini masih bisa dilihat dari kontruksi bangunan dan juga sebagian besar ornamen candi dibuat dari batu. Beberapa sisi (candi) masih dalam keadaan utuh. Tetapi bagian dasar pintu masuk atau tangga tangganya telah terpisah. Raffles menyebut struktur candi yang terdiri dari batu bata dikerjakan sangat menakjubkan.
Mudah - mudahan tahun depan Candi Gedog benar - benar akan dilanjutkan ekskavasi sehingga akan diperolah gambaran utuh tentang Candi Gedog, yang tentu hal ini akan menjadi satu kebanggan tersendiri bahwa di Gedog telah ada peradaban yang luar biasa di jaman itu.