(cyberblitar) Jum' at (03/12/2021) Udeng atau iket adalah penutup kepala dari kain merupakan kelengkapan sehari - hari pria di Pulau Jawa dan Bali yang sebenarnya sejak masa silam hingga tahun 1900-an dan mulai populer lagi tahun 2013. Udeng memiliki sebuah ajaran yang luar biasa, yang jelas dapat kita rasakan Udeng mampu mempertemukan manusia masa kini dengan penggalan sejarah dan kebudayaan yang dimilikinya.
Dari hasil kegiatan Wira Desa Tahun 2021 Mahasiswa Mahasiswa Jurusan Bahasa Dan Sastra Daerah Universitas Negeri Surabaya (UNESA) menghasilkan motif yang diberi nama "Puspa Dahana" kemudian mencoba dibuat produk turunan dari batik berupa "Udeng" dan "Jilbab" saat sosialisasi cara penggunaan "Udeng" beberapa waktu lalu di Kampoeng Cyber yang dihadiri oleh Drs. Tri Iman Prasetyono, M. Si Kepala Bappeda Kota Blitar dan juga Heru Eko Pramono, S. STP Camat Sananwetan dan beliau berkenan untuk mencoba untuk menggunakannya.
Dan sebuah penghargaan dan ungkapan terima kasih yang tak terhingga karena pada saat acara di Pemerintah Kota Blitar, beliau berkenan untuk menggunakannya, Bapak Drs. Tri Iman Prasetyono, M. Si menggunakan "Udeng Joko Pangon" saat membuka acara Evaluasi Jasa Usaha Pariwisata, Kampung Kreatif dan Destinasi Wisata sedangkan Bapak Heru Eko Prmaono, S. STP Camat Sananwetan menggunakan saat mendampingi Walikota Blitar menerima Tim Juri Lomba Sinergitas Penyelenggaraan Pemerintahan Kecamatan Se Propinsi Jawa Timur di Istana Gebang.
Mudah - mudahan kedepan Udeng Joko Pangon akan menjadi salah satu bagian dari ciri khas yang menjadi kebanggaan warga Kelurahan Gedog khususnya, Kecamatan Sananwetan dan Kota Blitar pada umumnya, saat ini untuk HAKI masih proses kepengurusan melalui Universitas Negeri Surabaya (UNESA) yang kedepan kita perjuangankan untuk hak produksi dan pemasaran akan dikelola oleh Kampoeng Cyber bagi pelaku usaha batik di Kelurahan Gedog.